Suatu hari...
Pertamanya, Mr. Ma bertanya pada Edit (teman satu lab yang sama-sama dari Indonesia). Mr. Ma adalah teman Korea yang satu lab dengan saya juga.
Mr. Ma : "Edit, how do you prepare your food? Are you cooking?"
Si Edit ini tiap hari bawa lunch box ke lab. Saya sebenarnya tiap hari bawa lunch box juga ke lab. Tapi akhir-akhir ini saya sedang malas makan aja, jadinya makan siang sebelum berangkat ke lab dan makan malam setelah pulang dari lab.
Edit : "Someone who is one of doctor degree's wife in another department serves for me. And I pay for it."
Si Edit ini bersama teman-temannya yang lain, dimasakin oleh Mbak Laeli, istri dari salah satu student S3 Yeungnam. Dia tinggal bayar sejumlah uang dan mengambil makanannya tiap jam makan siang. Kami menyebutnya dengan istilah catering. Masalahnya kita, umat muslim yang ada disini tidak bisa sembarangan makan, jadinya cara terbaik adalah masak sendiri atau dimasakin.
Mr. Ma : "I think you are cooking by yourself. And how about you, Idham?"
Me : "I prepare it by myself. I'm cooking and also for my other friends. I'm preparing food for 6 persons."
Saya dan teman rumah yang lain juga buka catering. Maksudnya masakin buat teman lain, yang adalah para cowok. Ada 3 orang temen cowok ikut catering bersama kami ditambah anggota rumah kami yang sekarang tinggal 3, dulunya ada 5. Kami masaknya bergantian tiap minggu. Kasihan mengingat mereka adalah cowok-cowok. Maka ditengah kesibukan belajar dan research, kami menyempatkan diri untuk memasak dalam jumlah lumayan banyak dengan niat membantu teman-teman kami itu. Semoga dimudahkan., Amien... Terkadang kami memasak juga jika ada acara kumpul-kumpul bareng. Sebagai becandaan, kami menyebutnya Catering Rodembil 203, diambil dari nama building rumah kami. Kadang-kadang jadi bahan becandaan orang-orang sama kami, "Wah, ntar kalau pulang ke Indonesia, bisa-bisa pada buka catering ya"... Dan kami cuma tertawa mendengarnya...
Mr. Ma : "Whaaa... Really? You know, in Korea, if a girl can prepare food by herself, it means that she has been ready to get married."
Me : just smiling... *rada miris
(Dalam hati, siap sih siap Mister, masalahnya siapa yang mau diajak nikah! )
0 comments:
Post a Comment